Oleh: Rian Haumein
(Anggota IMAPI Kupang-Angkatan ke-V)
.....
19 tahun,
kau kini di sudut jalan,
di ujung jalan yang simpang
Diguyur hujan menyebar
aspal hitam dan langit pun kelam,
aku menemuimu dalam sebuah sajak kisah pada sisa hujan yang dikenang semalam.
Mungkin seperti Borges yang sesat dalam labirin cinta, atau Pablo Neruda yang mati dalam dekapan matilda.
Di ujung jalan yang simpang itu desau angin menerpa ku,
tapak-tapak di tinggalkan dan percakapan semakin enggan tapi kita tahu tentang yang sebentar dari waktu yang hendak kita simpan, pada takdir yang samar.
19 tahun hari ini.
2 tahun berlalu, yang menarik dari kita adalah kebimbangan,
seperti arus berputar bergegas tapi juga meninggalkan.
https://diaryimapikupang.blogspot.com/2020/03/pengorbanan-cinta.html?m=1