Ampas Kopi Egoisme

Oleh : Nufri Naisusu || Anggota IMAPI Kupang - Angkatan Ke-IV


.....
Adakah secangkir kopi manis yang mampu meredam rintihan?

Kopi terasa asin saat diteguk sebab yang disesap adalah air mata.

Manisnya telah direbut.
Yang tertinggal hanyalah ampas dari egoisme.

keadaan semakin sulit.
ketakutan dimana-mana.

Kini dukacita menjadi sukacita bagi segelintir orang yang  memanfaatkan keadaan atas dasar kepentingan.

Entah kemana jiwa kemanusiaan?

Mungkin sudah dibelenggu oleh keegoisan.
Sungguh, ego menyegarkan dahaga perakus.

Tahukah, bahwa dibalik jeruji istimewa ada ratapan yang memanggil?

Pemandangan lusuh, meneteskan air mata.

Saat ini yang dibutuhkan adalah perhatian bukan belasungkawa yang  terucapkan saat tetesan airmata kering di batu nisan.

Selagi kita masih bernaung pada langit yang sama, kita adalah saudara, meskipun bukan sedarah.

Ketahuilah hari ini.
bahwa di mana-mana pasti akan ke mana-mana.
Tapi ingat!
jangan sampai tersesat sebab itu hanyalah sementara.

Salam hormat.

Post a Comment

Previous Post Next Post