Perjuangan Reformasi

Oleh : Nufri Naisusu || Anggota IMAPI Kupang - Angkatan Ke-IV


Ijinkanlah aku mengenang  walaupun kata-kata ku tak seindah perjuangan mereka yang menjadi korban badai diktator.

Momentum hari ini mengukir kisah pada tembok sejarah bangsa ini, ditulis dengan pena perjuangan yang berlumuran darah.

Darah perjuangan membanjiri bumi pertiwi menenggelamkan banyak jiwa pada lautan duka.

Bersuara dianggap melawan, kategori-kategori buruk disematkan pada para pejuang demokrasi.

Yang bersuara diburu seperti pencuri, padahal banyak pencuri yang bersembunyi dibalik kekuasaan menghisap darah rakyat yang tak berdaya.
Penjara, penculikan bahkan kematian sekaligus menjadi solusi untuk mereka agar menumpas segala yang bersuara atas nama demokrasi.

"Melawan mati, tidak melawan mati lebih baik melawan sampai mati"
Prinsip inilah yang mendarah daging pada diri aktivis yang rela mati di medan perjuangan karena tidak ada cara lain lagi untuk merebut demokrasi.

Teruntuk para pejuang demokrasi, terimakasi atas darah juangmu yang sudah engkau pertaruhkan.

Dengan semangat yang berapi-api engkau merebut dan menegakkan sekaligus mengibarkan bendera kemenangan pada tiang demokrasi yang sudah patah.

Selamat Hari Reformasi Nasional.

Kupang, 21 Mei 2020

Post a Comment

Previous Post Next Post