Yang Bernama Malam

Oleh : Nufri Naisusu || Anggota IMAPI Kupang - Angkatan Ke-IV


Sunyi senyap engkau sajikan dengan keheningan yang mencekam sukma.

Terbaring lemah anak manusia yang  tak berdaya di balik rerumputan kering.
menanti pagi yang masih bersembunyi dibalik malam yang pekat.

Apa kabar menjadi topik khayalan, sedangkan aku rindu menjadi pesemistis antara dua insan.

Senyumannya di idolakan tapi sayang, dirimu baginya bagaikan musuh yang saling berperang.

Mungkin pada pagi yang sebentar lagi datang, terselipkan seberkas cahaya cinta yang diam-diam diselimuti oleh malam yang sepi.

Lalu embun pagi mengaatasnamakan rindu yang perlahan terkulai pada ego yang semakin tumbuh subur.

Post a Comment

Previous Post Next Post