Pejuang itu Bernama Ayah

 

Oleh: Lando Tahoni
(Anggota IMAPI Kupang-Angkatan Ke-VI)


Di pelataran usang pertengahan sawah, sejenak kau mengambil jedah menyeka keringat membiarkan hembusan angin menyapu lelah.

  

Dedaunan menjadi saksi bisu semangat juangmu. Terik mentari menyapa tubuh yang kekar dengan panas membara atau hujan menghantam daksa, kaki dan tangan yang keriput kian keram, matamu terkadang sayu mengisiaratkan lelah.


Kata nenyerah tak ada dalam kamusmu, kerelaan penuh semangat perjuangan dibalik senyuman teduh dalam balutan sayang.


Ayah, terimakasih atas segala cinta sejurus asa yang membangkitkan pinta, seluruh mimpi kau wujudkan menjadi nyata walaupun terkadang sulit. 


Ayah, setiap langkahmu adalah doa. Tetes demi tetes keringat adalah buah kehidupan, semoga segala lelahmu berbuah surga.

Post a Comment

Previous Post Next Post