Doc. Istimewa
Pulang bersama kenangan
atau pergi bersama kenangan?
Pertanyaan yang membuat saya dilema saat mau memilih. Berkutat dengan segala rasa yang tiada tara habisnya ketika diperhadapkan pada gelombang kehidupan.
Yah, itulah kesulitan saat menerjemahkan drama fantastis yang digeluti saat dunia kita masih kecil, karena menjadi tempat pergumulan bersama mimpi-mimpi semesta.
Menitihkan kenangan pada butiran debu, serta melayangkan kata pada langit biru dan bersama waktu melukis hari pada lembaran sejarah dengan kata-kata aksara. Lalu menjadi tempat kepulangan segala gundah-gulana yang dicengkram kesunyian.
Ingatlah, padanya pijakan pertama langkah kaki diayunkam saat mengaruni jagad raya ini menyusuri lorong-lorong kehidupan.
Sangat sukar ketika mengkalkulasi apa yang diperoleh, karena daripadaNya kita dibuai dan dibesarkan bersama suka dan duka yang memang sejatinya teman akrab kehidupan.
Dari sana tumbuh laskar-laskar bertubuh kekar bersama alam yang selalu menyajikan keindahan setiap saat.
Insana, 8 Juli 2020