Oleh: Riko Suab
(Anggota IMAPI Kupang-Angkatan Ke-V)
Sang fajar pun telah berlalu kian pergi, kini telah berganti dengan rembulan, tetapi hatiku juga tak ingin berkelut dengan jahatnya waktu yang kian cepat berputar.
Tanpa memikirkan apa yang telah ku persiapan untuk menjalankan sesuatu rencana, guna meraih masa depan saya.
Ya, masa depan!
Tapi kali ini, juga terpaut tentang dia, sampai saat ini belum ada jejak yang menunjukkan kepastian, sehingga kehadirannya yang bisa membantuku melintasi ruang waktu lebih cepat tanpa melupakan semua rencana yang telah ku rancang sedemikian rupa. karena kini, bukanlah saatnya yg tepat untuk berjuang seorang diri, Karena yang ku butuhkan saat ini adalah motivasi dari dia yang bisa mengerti saya apa adanya, tidak seperti waktu yang hanya memberi saya kesempatan tanpa memberikan saya ruang yang cukup untuk aku jalani semuanya tanpa harus ada penyesalan karena terlambat.
Tetapi aku kembali sadar, kini semuanya itu belum tepat untuk ku jalankan dalam kehidupanku. kini masih dalam alam fana yang berputar dalam dunia bawa sadar.
Sungguh, malamku kali ini benar-benar berbeda degan malam-malam yang telah ku lalui, karena di malam yang satu ini, baru ku sadari bahwa semuanya takkan tercapai jika tak ada kesalahan yg harus dirubah atau di perbaiki.
Sungguh malamku yang fana.