(Anggota IMAPI Kupang-Angkatan Ke-V)
Kemana tempatku pulang?
Jika sesekali langkahku terasa kepayahan, Bahkan terik matahari seringkali memaksa untuk menepi.
Bukankah pergiku di pagi hari pasti akan membawaku kembali di senja nanti?
Kemana tempatku pulang?
Apakah di rumah yang sejak dulu kutempati?
Meski perlahan atapnya tak teduh lagi, dindingnya mulai retak, berhias lumut di kiri-kanan, hingga hangatnya ruang tak mampu memeluk dinginya sunyi.
Kemana tempatku pulang?
Apakah diruas jalanan dengan orang-orang yang lalu lalang?
Meski sapa mereka begitu ramah, tapi terselip sikap basa basi, dan kulihat saku belakangnya terselip belati
Masih kusimpan celengan harapan, berisi kepingan logam ketabahan yang akan kutukar dengan sebungkus senyuman
Kelak, akan kuberikan sebagai bingkisan untuk tangan yang menyambutku pulang.