Mimpi Cahaya Rembulan

Oleh: Iven Tulu
(Anggota IMAPI Kupang-Angkatan Ke-V)


.....

Begitu berat kulangkahkan kaki ku untuk menikmati panorama yang begitu indah menggelitik mata.

Saat ku membuang mata pada sekitar, mulai ku merasakan suatu keanehan yang mulai nampak dimataku, sehingga dengan rasa yang dibaluti penasaran, aku memberanikan diri untuk mendekat dan ternyata keanehan itu adalah sepasang kekasih yang memadukan rasa sambil menatap sang rembulan yang menyinari pekatnya malam.
Ketika mengetahui mereka adalah sepasang Insan yang sedang memadukan asmara, aku pun langsung membalikkan badan untuk menjauh, karena aku tidak mau mereka terganggu dengan kehadiran ku. Lalu kaki melangkah mendapati kursi kosong yang sudah termakan usia, kuletakkan tubuhku sambil menikmati indahnya petikan gitar oleh seorang pengamen yang mengisyaratkan ungkapan hati sang pria kepada kekasihnya ketika mulut tak mampu mengungkapkan isi hati lewat kata-kata.

Malam semakin larut, begitupun cahaya gemintang dan rembulan menghiasi gelapnya malam, sedangkan aku diam membisu, tak satu katapun keluar dari mulut, namun tidak dengan benakku yang di porak-porandakan oleh bayangan hari esok yakni memikirkan masa depan yang belum kelihatan.
Memang, ku akui bahwa hari esok adalah rahasia, namun untuk memikirkannya bukanlah masalah.
Sebab, hari esok memiliki tantangan yang berbebeda dengan hari yang berlalu dan untuk menghadapi hari esok tentu tidak terlepas dari konsep yang terpikirkan hari ini, karena hari ini, esok dan lusa besifat koheren.

Tanpa ku sadari, mataku perlahan terkatup  karena petikan gitar yang  membuatku tak berdaya bercampur rasa lelah yang melanda diriku.

Ah, pulang saja, mungkin di tempat aku merebahkan tubuh ini, akan ku dapatkan mimpi indah untuk hari esok.

Post a Comment

أحدث أقدم